Sidoarjo. - Usaha Pemerintah dalam penanganan dan penanggulangan kemiskinan tidak pernah berhenti. Seperti halnya di tahun sebelumnya, program beras untuk keluarga miskin (Raskin) di Kabupaten Sidoarjo kembali di launching oleh Bupati Sidoarjo H. Saiful Illah S.H., M.Hum, Rabu (18/5) di Pendopo Delta Wibawa Kab Sidoarjo. Raskin ini diambil dari dana APBD 2016 sebesar Rp 3,7 miliar untuk 4.210 rumah tangga sasaran berupa beras kemasan 10kg yang akan didistribusikan sebanyak 10 kali dalam 10 bulan.
Peluncuran Raskin APBD 2016 ini adalah upaya pemerintah karena masih ada 21.389 rumah tangga sasaran yang belum mendapatkan Raskin APBN. Bupati menjelaskan berdasarkan database hasil Pendataan Program Lindungan Sosial tahun 2011, di Kabupaten Sidoarjo terdapat 99.492 rumah tangga miskin, dan yang menerima Raskin APBN tahun 2016 sebanyak 78.103 rumah tangga.
“Memang tidak semua bisa mendapat raskin karena keterbatasan anggaran” imbuhnya.
Masih Bupati Sidoarjo dalam sambutannya menjelaskan bahwa usahanya untuk mengentas kemiskinan diibaratkan seperti halnya seseorang lebih baik diberi kail daripada ikannya, jadi jangan sampai nanti kita memberi bantuan yang nantinya habis sehingga masyarakat bergantung kepada pemerintah. Bupati berharap bagaimana program pengentasan kemiskinan ini mampu menjadikan masyarakat mandiri.
“Jadi banyak program yang kita pikirkan dari legislatif maupun eksekutif ini memikirkan hal-hal semacam ini” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja M. Husni Thamrin SH.MM mengatakan keberadaan program ini salah satunya adalah bertujuan untuk mengurangi beban rumah tangga sasaran melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan dan beras.
Dalam kesempatan ini Bupati Sidoarjo juga menyerahkan kepada 4 orang ahli waris santunan sebesar 24 juta dari klaim jaminan kematian peserta program keluarga harapan (PKH) yang mendapat BPJS Ketenagakerjaan bukan penerima upah atau pekerja informal. Kepala Bidang Bina Sosial,Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Wiyono SH.M,Si menjelaskan ini adalah Program ASKESOS New Initiative, untuk saat ini ada 1436 orang yang kami ajukan untuk mendapat bantuan jaminan sosial dari Kementerian Sosial.
“Saat ini ada 6 kasus meninggal dunia karena sakit dan 4 kasus telah selesai administrasinya” tutupnya.